Ketika aku terbengong di sudut paling utara Jawa Tengah , sepi di pinggir laut Indonesia. Sungguh aku tidak tahu apa yang ingin aku lakukan, Aku mencari keramaian di pasar, benar-benar pasar yang aku mengira tidak akan ada kesepian. Allah memberikan barokah pada diriku untuk menyentuh sebuah sangkar yang begitu halus, unik dan cantik. duhai aku merasa jika aku menjadi burung alangkah nikmatnya .....alangkah tentramnya berada di dalam sangkar nan indah. Alhamdulillah dialah yang akhirnya menjadikan aku sedikit sibuk sedikit ada kegiatan sedikit ada yang harus aku lakukan karena Allah menuntunku kepada si pembuat sangkar indah itu yang didalamnya tidak sedikit Barokah dari Allah yang aku terima. Dari sisa sisa potongan kayu jati pembuatan mebel di kota Kartini ,akhirnya tercipta sangkar cantik dan menawan dari berbagai ukuran untuk segala jenis burung dengan kualitas yang terbaik.
Mulai dari 2 buah sangkar berbentuk segi delapan aku tawarkan pada teman lamaku sesama penggemar burung, tapi ditolak. aku bawa ke pasar tempat kelahiranku di kota gethuk Magelang. Hanya dari 2 itu, seminggu kemudian si pembeli memesan lagi 10 buah sangkar. Akhirnya setiap minggu aku diminta menyetorkan 10 sangkar, akupun kemudian menjalin kerjasama dengan pengrajin untuk aku kontrak membuat sangkar 100 buah selama 10 minggu. Awalnya si pengrajin menolak kontrak tersebut karena meragukan kerjasama tsb. Kemudian dengan bantuan seorang teman dekat akhirnya terjalinlah perjanjian kontrak.
Sampai saat ini,aku sudah menjalin kerjasama dengan beberapa pengrajin bahkan ada beberapa pengrajin yang menawarkan dirinya untuk membantu membuat sangkar, namun dari pengrajin tsb tidak langsung aku terima karena aku ingin melihat hasil karyanya apakah sesuai dengan kualitas yang aku inginkan dan juga diinginkan oleh pasar. Akupun melebarkan sayap memasarkan sangkar-sangkarku ke berbagai daerah di Jawa Tengah. Bahkan kadang-kadang aku sampai kewalahan memenuhi pesanan pasar.
Berkat usaha, kerja keras, kegigihan, dan rejeki dari Allah, dalam setahun aku memasarkan sangkarku, aku sudah mendapatkan buah dari kerja kerasku sehingga aku mampu memiliki sebuah mobil L300 untuk membawa sangkar-sangkarku kepada para pemesan, itupun pemesan hanya aku batasi 1 orang dalam 1 kota. Dengan L300 coklat tembakauku ini aku susuri lorong-lorong pasar di seputar Jawa Tengah. Mobil itu menjadi teman berjuangku, selalu aku rawat dengan baik dan aku percantik sehingga tidak hanya sebagai mobil niaga tetapi juga menjadi mobil yang gagah dan keren. Sayangnya baru 7 bulan aku memakainya, mobil itu dicuri orang di kota kelahiranku. Alangkah sedihnya aku dan kacaulah pekerjaanku. untungnya istriku yang cantik selalu memberi dorongan moral dan selalu menghiburkun untuk terus maju meskipun kehilangan barang kesayanganku. Sementara ini kalau sangkar yang kubawa hanya sedikit aku meminjam mobil panther istriku sedangkan jika sangkar banyak, aku menyewa L300 dari seorang teman, agar pekerjaan dan kesibukanku tetap berjalan dengan lancar dan agar aku bisa membelikan mainan pada anakku jika rewel.